• Breaking News

    JK: Biasanya Jepang, Kini Bangun Bandara Harus Pakai Arsitek RI

              JK: Biasanya Jepang, Kini Bangun Bandara Harus Pakai Arsitek RI
    Wakil Presiden Republik Indonesian H. Jusuf Kalla (JK) ketika membuka Kongres PPI XXI dan Dialog Nasional PII.

    Jelajahnews.com,  - - - Wakil Presiden Republik Indonesian H. Jusuf Kalla melakukan kunjungan kerja ke Padang, Sumatera Barat, dalam rangka membuka Kongres Persatuan Insinyur Indonesia (PII) ke XXI dan Dialog Nasional di Grand Inna Padang, Kamis, 6 Desember 2018. Kedatangan JK disambut oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit.

    Wagub Nasrul Abit pada kesempatan itu mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih diadakannya kongres PII ini di Padang. "Ini bisa menjadi nilai tambah bagi SDM kita. Pada saat ini di Sumbar masih banyak kekurangan tenaga Insinyur, ada sekitar 50 tenaga insinyur yang kurang di instansi Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) dan Pengelolaab Sumber Daya Air (PSDA). Kekuranag tenaga insiyur ini tentunya menjadi perhatian bagi pemerintah pusat, agar dalam penerimaan pegawai menambah kuota bagi tenaga insiyur di Sumbar," ungkapnya. 
     
    Dikatakannya, Sumatera Barat merupakan daerah rawan bencana, seperti gempa, tsunami, dan tanah longsor yang merupakan isu yang mengerikan bagi masyarakat Sumbar. Hal Ini juga diperkuat oleh analisis lima profesor pakar Gempa dari luar negeri yang mengatakan akan terjadi gempa 8,9 SR dengan gelombang setinggi  12 meter, sekitar 2,5 km kedaratan dengan kecepatan 800 km/jam. "Kami masih bersyukur, walau sering terjadi gempa-gempa kecil, masyarakat Sumbar tinggal lari keluar rumah dan mencari ketinggian, dan sosialisasi terus dilakukan," ujarnya. 

    Nasrul Abit berharap kepada para peserta Kongres PI agar menikmati keindahan wisata  Sumatera Barat serta membeli oleh-oleh sebagai ungkapan rasa cinta keluarga. "Jangan merasa telah puas, sebelum singgah ke lokasi wisata dan menikmati aslinya makanan randang yang kelezatannya telah mendunia," ujarnya.

    Wakil Presiden RI  Jusuf Kalla pada kesempatan itu menekankan, para Insinyur Indonesia tidak perlu takut menghadapi Insinyur dari luar.  "Karena tenaga Insinyur kita kebih pintar, buktinya Insinyur kita banyak yang dipakai di luar negeri. Kita harus bisa menjadi Insinyur profesional, jangan setiap pembangunan kita masih mengharapkan tenaga insinyur dari luar negeri," jelasnya.

    "Bandara-bandara kita biasanya dibuat orang-orang Jepang. Arsiteknya. Kontraktornya. Masa puluhan tahun kita tidak bisa bikin bandara. Sekarang sudah tak boleh ada bandara yang diarsiteki orang asing. Harus orang Indonesia. Tak boleh ada kontraktor asing. Ternyata kita bisa. Mulai sekarang manfaatkan tenaga insinyut nasional dan tidak adalagi pembangunan bandara memakai tenaga insinyur asing, seperti Jepang," tegasnya. 

    Wapres, juga menyampaikan prihatin terhadap banyaknya tenaga insinyur dan tenaga ahli Indonesia bekerja di negara tetangga. Sehingga tenaga insiyur dalam negeri jadi berkurang. "Kita menyadari juga bahwa soal pendapatan dan gaji tenaga insiyur di Indonesia masih relatif murah sementara diluar negeri pendapat dan gaji lebih besar. Tentu ini perlu menjadi perhatian negeri ini,"  katanya. 

    Ketua Umum PII (The Instituion of Engineers Indonesia) Dr. Ir. Hermanto Dardak, M.Sc, IPU, mengatakan, PII sudah berjalan selama 21 tahun yang dilaksanakan setiap 3 tahun sekali dalam pelaksanaan kongres dan pemilihan pengurus yang baru. Pesertanya terdiri dari perwakilan 23 Provinsi dan 150 cabang dari Kab/Kota se Indonesia. Pihaknya akan terus berupaya membangun sumber daya manusia di bidang keinsinyuran yang mampu memberi nilai tambah. "Sehingga, insinyur Indonesia berdaya saing tinggi bisa lebih kompetitif dibanding negara lain," urainya.

    Pembukaan Kongres PPI XXI dan Dialog Nasional dibukan Wapres dengan melakukan pemukulan gong dengan didampingi oleh Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto dan Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit. Acara kongres ini bertema "Meningkatkan Profesionalisme Sumber Daya Keinsinyuran dan Penerapan Teknologi Cerdas dalam Mewujudkan Kedaulatan Industri Indonesia" yang diikuti oleh ratusan anggota Persatuan Insinyur Indonesia.

      #   Zardi Syahrir

    No comments

    Post Bottom Ad

    "BOFET HARAPAN PERI"