KOALISI JOKOWI MASIH MEMBAHAS TENTANG WACANA JADIKAN PRABOWO CAWAPRES
Jakarta. JNews - Ketua DPP PDI-P Hendrawan Supratikno
membenarkan adanya keinginan untuk memasangkan Presiden Joko Widodo dengan
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden 2019.
Tujuannya yakni menghindari perpecahan antara pendukung Jokowi dan pendukung
Prabowo. "Karena platform ke depan, persatuan nasional lebih penting
dibanding siapa yang akan jadi Presiden. Itu sebabnya muncul salah satu
pandangan seperti itu (memasangkan Jokowi dan Prabowo)," kata Hendrawan yang
dilansir dari Kompas.com, Sabtu (14/4/2018).
Menurut Hendrawan,
saat ini wacana tersebut masih terus dibahas oleh Jokowi dan parpol koalisi.
Belum ada keputusan final yang sudah disepakati. "Komunikasi politik
(dengan Prabowo) masih terus berlangsung. Sekarang pun masih terus
berlangsung," kata Hendrawan.
Hendrawan menyadari, belakangan Prabowo sudah menyatakan
kesiapannya untuk menerima mandat kader Partai Gerindra dan maju sebagai calon
presiden. Hal itu disampaikan Prabowo dalam Rapat Koordinasi Nasional Partai
Gerindra di kediamannya, 11 April lalu. Namun, Hendrawan menilai pernyataan
Prabowo yang mengaku siap nyapres itu tidak berarti apa pun.
"Semua partai
politik ketua umumnya siap dong," kata anggota Komisi XI DPR ini. Oleh
karena itu, Hendrawan meyakini peluang Jokowi untuk berduet dengan Prabowo
masih terbuka lebar. Semuanya tergantung kesepakatan antara Jokowi, parpol
koalisi, dan Prabowo sendiri.
"Kalau
persepsinya sama, kepentingan bangsa ditempatkan diatas kepentingan partai,
tentu tidak ada yang tidak bisa," ucap Hendrawan.
Ditempat terpisah, sebelumnya Ketua Umum Partai Persatuan
Pembangunan (PPP) Romahurmuziy alias Romi mengungkapkan, Jokowi sempat
menanyakan pendapatnya jika ia menggandeng Prabowo sebagai cawapres pada
Pilpres 2019.
Hal ini disampaikan Romy saat membuka Musyawarah Nasional
(Munas) Alim Ulama PPP di Hotel Patra, Semarang, Jumat (13/4/2018), Romi
mengaku menyambut baik ide Jokowi tersebut. Prabowo, kata Romi, juga mengapresiasi
tawaran Jokowi. Romi menyampaikan, saat itu Prabowo merasa terhormat karena
mendapatkan tawaran dari Jokowi untuk menjadi cawapres.
Ia mengatakan, dua pekan yang lalu, Prabowo mengirim utusan
ke Jokowi untuk menanyakan kelanjutan tawaran cawapres. Namun, kata Romi,
Jokowi belum bisa menjawab karena masih harus mendengar masukan dari semua
ketua umum parpol yang beberapa di antaranya masih berada di luar negeri atau
masih disibukkan urusan partai.
(KMPS)
No comments