Sumbar dan Aceh Masih Jadi Daerah 'Merah' Untuk Jokowi-Ma'ruf
Jokowi ketika berkunjung ke Sumbar didampingi oleh Gubernur Irwan Prayitno dan Bupati Dharmasraya
JELAJAHNEWS.COM,
- - - Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf,
Usman Kansong menyebut beberapa wilayah yang menjadi pusat pertarungan.
Usman mengatakan provinsi Sumatera masih menjadi tantangan petahana Joko
Widodo dan Ma'ruf Amin.
Menurut Usman, dua daerah yang menjadi zona merah adalah Provinsi Aceh dan Sumatera Barat. Wilayah yang dinilai aman ada Lampung, Bangka Belitung, Bengkulu, dan Sumatera Selatan. Sedangkan provinsi lainnya bersaing ketat.
"Aceh dan Sumbar lah (zona merah), daerah lain relatif saya kira bisa kita tangani," kata Usman di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Februari 2019.
Menurut Usman, dua daerah yang menjadi zona merah adalah Provinsi Aceh dan Sumatera Barat. Wilayah yang dinilai aman ada Lampung, Bangka Belitung, Bengkulu, dan Sumatera Selatan. Sedangkan provinsi lainnya bersaing ketat.
"Aceh dan Sumbar lah (zona merah), daerah lain relatif saya kira bisa kita tangani," kata Usman di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Februari 2019.
Adapun yang menjadi isu krusial adalah masalah harga pangan. Sementara,
TKN mengerahkan para kepala daerah sebagai indikasi kekuatan di
Sumatera.
Provinsi yang masih menjadi pekerjaan rumah adalah Gorontalo dan Sulawesi Tengah. Sedangkan daerah lain di Sulawesi diyakini sebagai basis Jokowi, khususnya Sulawesi Selatan karena faktor Jusuf Kalla.
Usman yakin di daerah timur Indonesia, Kalimantan, dan pulau Jawa, suara Jokowi cenderung aman. Seperti di Papua. NTB, NTT, sampai Bali juga dinilai aman karena faktor kepala daerah.
"Indonesia Timur, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, kita aman. Sumatera yang masih menjadi tantangan," ucapnya.
Dari sektor pemilih, Usman menuturkan Jokowi tinggal kurang suara dari kalangan menengah atas dan kelompok pendidikan tinggi. Untuk kelompok Islam, dia mengklaim meningkat seperti temuan beberapa lembaga survei.
Deklarasi dukungan kampus belakangan, adalah cara TKN meraup suara pemilih kelompok terdidik. Sementara untuk kelompok menengah bawah, identifikasi Jokowi sebagai wong cilik berhasil mengamankan suara.
"Kalangan menengah atas tidak sebesar tidak setebal kalangan bawah. Pak Jokowi identifikasinya wong cilik. Tinggal sekarang bagaimana kita memperbesar suara di kalangan terdidik deklarasi membantu kita meraih suara dari kalangan mereka," ujar Usman.
# merdeka.com
Provinsi yang masih menjadi pekerjaan rumah adalah Gorontalo dan Sulawesi Tengah. Sedangkan daerah lain di Sulawesi diyakini sebagai basis Jokowi, khususnya Sulawesi Selatan karena faktor Jusuf Kalla.
Usman yakin di daerah timur Indonesia, Kalimantan, dan pulau Jawa, suara Jokowi cenderung aman. Seperti di Papua. NTB, NTT, sampai Bali juga dinilai aman karena faktor kepala daerah.
"Indonesia Timur, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, kita aman. Sumatera yang masih menjadi tantangan," ucapnya.
Dari sektor pemilih, Usman menuturkan Jokowi tinggal kurang suara dari kalangan menengah atas dan kelompok pendidikan tinggi. Untuk kelompok Islam, dia mengklaim meningkat seperti temuan beberapa lembaga survei.
Deklarasi dukungan kampus belakangan, adalah cara TKN meraup suara pemilih kelompok terdidik. Sementara untuk kelompok menengah bawah, identifikasi Jokowi sebagai wong cilik berhasil mengamankan suara.
"Kalangan menengah atas tidak sebesar tidak setebal kalangan bawah. Pak Jokowi identifikasinya wong cilik. Tinggal sekarang bagaimana kita memperbesar suara di kalangan terdidik deklarasi membantu kita meraih suara dari kalangan mereka," ujar Usman.
# merdeka.com
No comments