Rusia Klaim Sudah Temukan Obat Corona, Pasien Parah pun Bisa Sembuh
JELAJAHNEWS.COM, (MOSKOW) - - –
Para ahli di Rusia mengklaim sudah berhasil menemukan obat bagi pasien
yang terpapar virus corona. Badan Biomedis Federal Rusia menyebut
pengobatan pasein Covid-19 yang efektif tetap menggunakan bahan dasar
obat antimalaria, Mefloquine.
Dikutip Pojoksatu.id dari Aa.com (Anadolu Agency), temuan ahli di Rusia ini untuk mencegah replikasi virus dalam sel. Sehingga mampu menghentikan proses peradangan yang disebabkan oleh virus. Demikian pernyataan Badan Biomedis Federal Rusia, pada Sabtu (28/3/2020).
Veronika Skvortsova, kepala lembaga itu, mengatakan Mefloquine harus dikombinasikan dengan antibiotik untuk efek maksimum, memungkinkan peningkatan konsentrasi agen antivirus dalam plasma darah dan paru-paru.
Dengan kombinasi Mefloquine dan antibiotik itu, Skvortsova meyakini obat buatannya bisa mengobati pasien Covid-19 yang sangat parah sekalipun.
“Ini akan memastikan pengobatan yang efektif bagi pasien dengan berbagai tingkat infeksi virus corona,” kata Skvortsova.
Pada Sabtu kemarin, pemerintah Rusia mengumumkan 228 kasus baru dari virus corona, sehingga jumlah total di negara itu menjadi 1.264 warga yang positif terpapar Covid-19, dengan enam kematian.
Sebanyak 49 orang sejauh ini pulih dari virus mematikan yang berasal dari Wuhan, China ini.
Dalam upaya untuk menghentikan penyebaran virus corona, Rusia telah melarang masuknya warga negara asing dan membatalkan semua penerbangan internasional.
Pihak berwenang juga mempertimbangkan larangan pergerakan di dalam negeri (lockdown).
Setelah pertama kali muncul di Wuhan, Cina, pada bulan Desember, virus, yang secara resmi dikenal sebagai COVID-19, telah menyebar ke setidaknya 177 negara dan wilayah, menurut data yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins University yang berbasis di Amerika Serikat.
Hingga Sabtu malam, data menunjukkan lebih dari 618.000 kasus telah dilaporkan di seluruh dunia, dengan angka kematian melebihi 28.600, dan lebih dari 135.700 pemulihan.
# Wik | fa t/ pojoksatu
Dikutip Pojoksatu.id dari Aa.com (Anadolu Agency), temuan ahli di Rusia ini untuk mencegah replikasi virus dalam sel. Sehingga mampu menghentikan proses peradangan yang disebabkan oleh virus. Demikian pernyataan Badan Biomedis Federal Rusia, pada Sabtu (28/3/2020).
Veronika Skvortsova, kepala lembaga itu, mengatakan Mefloquine harus dikombinasikan dengan antibiotik untuk efek maksimum, memungkinkan peningkatan konsentrasi agen antivirus dalam plasma darah dan paru-paru.
Dengan kombinasi Mefloquine dan antibiotik itu, Skvortsova meyakini obat buatannya bisa mengobati pasien Covid-19 yang sangat parah sekalipun.
“Ini akan memastikan pengobatan yang efektif bagi pasien dengan berbagai tingkat infeksi virus corona,” kata Skvortsova.
Pada Sabtu kemarin, pemerintah Rusia mengumumkan 228 kasus baru dari virus corona, sehingga jumlah total di negara itu menjadi 1.264 warga yang positif terpapar Covid-19, dengan enam kematian.
Sebanyak 49 orang sejauh ini pulih dari virus mematikan yang berasal dari Wuhan, China ini.
Dalam upaya untuk menghentikan penyebaran virus corona, Rusia telah melarang masuknya warga negara asing dan membatalkan semua penerbangan internasional.
Pihak berwenang juga mempertimbangkan larangan pergerakan di dalam negeri (lockdown).
Setelah pertama kali muncul di Wuhan, Cina, pada bulan Desember, virus, yang secara resmi dikenal sebagai COVID-19, telah menyebar ke setidaknya 177 negara dan wilayah, menurut data yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins University yang berbasis di Amerika Serikat.
Hingga Sabtu malam, data menunjukkan lebih dari 618.000 kasus telah dilaporkan di seluruh dunia, dengan angka kematian melebihi 28.600, dan lebih dari 135.700 pemulihan.
# Wik | fa t/ pojoksatu
No comments