Megawati dan Prabowo Harmonis, PDIP Banyak Koalisi dengan Gerindra di Pilkada
Megawati dan Prabowo Harmonis, PDIP Banyak Koalisi dengan Gerindra di Pilkada.
JELAJAHNEWS.COM, - - -
JELAJAHNEWS.COM, - - -
PDI Perjuangan mengakui banyak bekerjasama dengan Partai Gerindra di
Pilkada 2020. Alasannya karena hubungan baik antara Ketua Umum PDIP
Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto
Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP Bambang Wuryanto mengatakan, kebijakan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sangat mempengaruhi para pelaksana tugas partai di lapangan.
"Bu Mega akrab dengan Pak Prabowo, kebijakan ke bawahnya kira-kira mengikuti. Kalau Ibu sedang tidak cocok, bawah juga mengikuti," ujar Bambang di DPR, Jakarta, Kamis, 9 Juli 2020.
Kendati demikian, Bambang mengatakan tidak ada perintah langsung dari Megawati kepada kadernya agar berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada. Para kader melihat preferensi politik itu dari kedekatan dengan ketua umum.
"Ibu (Megawati) tidak memerintahkan begitu tapi pelaksana lapangan melihat itu. Sehingga kalau disuruh memilih bagus kamu berkoalisi dengan Gerindra atau partai x itu, kita melihat keakraban dengan ketua umum," jelasnya.
Sekretaris PDIP itu mengakui keakraban Megawati dan Prabowo memberikan pengaruh kepada koalisi di daerah-daerah.
"Maka mendekati PDIP dekatilah ketua umum. Itu sudah pasti ke bawah. Enggak usah diperintah," ucapnya.
Mengenai rekomendasi Pilkada 2020, Bambang mengaku telah diperintah untuk mengumumkan pada 11-18 Juli mendatang. Ada 162 daerah yang akan diumumkan. Tidak termasuk pemilihan gubernur karena belum final.
Salah satu koalisi dengan Gerindra terlihat di Pilkada Tangerang Selatan. PDIP memberikan rekomendasi kepada Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, keponakan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
(Sumber: Merdeka.com)
Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP Bambang Wuryanto mengatakan, kebijakan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sangat mempengaruhi para pelaksana tugas partai di lapangan.
"Bu Mega akrab dengan Pak Prabowo, kebijakan ke bawahnya kira-kira mengikuti. Kalau Ibu sedang tidak cocok, bawah juga mengikuti," ujar Bambang di DPR, Jakarta, Kamis, 9 Juli 2020.
Kendati demikian, Bambang mengatakan tidak ada perintah langsung dari Megawati kepada kadernya agar berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada. Para kader melihat preferensi politik itu dari kedekatan dengan ketua umum.
"Ibu (Megawati) tidak memerintahkan begitu tapi pelaksana lapangan melihat itu. Sehingga kalau disuruh memilih bagus kamu berkoalisi dengan Gerindra atau partai x itu, kita melihat keakraban dengan ketua umum," jelasnya.
Sekretaris PDIP itu mengakui keakraban Megawati dan Prabowo memberikan pengaruh kepada koalisi di daerah-daerah.
"Maka mendekati PDIP dekatilah ketua umum. Itu sudah pasti ke bawah. Enggak usah diperintah," ucapnya.
Mengenai rekomendasi Pilkada 2020, Bambang mengaku telah diperintah untuk mengumumkan pada 11-18 Juli mendatang. Ada 162 daerah yang akan diumumkan. Tidak termasuk pemilihan gubernur karena belum final.
Salah satu koalisi dengan Gerindra terlihat di Pilkada Tangerang Selatan. PDIP memberikan rekomendasi kepada Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, keponakan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
(Sumber: Merdeka.com)
No comments