Obat Covid-19 dari Unair Sukses Sembuhkan 754 Pasien, KSAD Jenderal Andika Perkasa: Tinggal Izin BPOM
JELAJAHNEWS.COM, - - -
Universitas
Airlangga Surabaya (Unair) telah berhasil meracik obat virus corona
(covid-19). Obat tersebut juga telah terbukti menyembuhkan pasien
positif Covid-19.
Seperti diketahui, dikutip dari laman YouTube
iNews, Minggu, 16 Agustus 2020, obat Covid-19 tersebut telah melewati
uji klinis fase ke-3.
Setidaknya sebanyak 754 pasien positif tanpa ventilator telah dinyatakan sembuh setelah mengkonsumsi obat tersebut.
Dan sebagaian besar para pasien positif tersebut yang dirawat di Sekolah Calon Perwira (Secapa) AD Bandung, Jawa Barat.
Dan kini obat tersebut tinggal menunggu izin edar dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Sementara itu, PT Kimia Farma telah ditunjuk untuk memproduksi obat tersebut.
Kepala
Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa pun memberikan
apresiasinya terhadap Unair yang telah berhasil meracik obat Covid-19.
Seperti
diketahui, dirinya kini telah mengemban tugas sebagai Wakil Wakil Ketua
Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
"Pengujian tidak ada lagi, jadi hanya izin edar obat," ungkap KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa.
Pihaknya juga mengaku telah berbincang membahas soal produksinya.
Termasuk proses, bahan baku, hingga berapa besar anggarannya.
"Harus ada anggaran Pemerintah awalnya yang diturunkan di produksinya, dan untuk distribusi awal," lanjutnya.
Seperti
juga pada vaksin, katanya, karena pada tahap awal tidak untuk dijual,
Pemerintah yang menganggarkan kemudian memberikan vaksin.
Menteri
BUMN, Erick Thohir serta Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI
Andika Perkasa, kini saling bersinergi menjalankan amanah dalam Komite
Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Mereka
telah mendapat tugas baru dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), Erick
Thohir sebagai ketua, sedangkan Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi
Wakil Ketua.
"Penanganan Covid-19 ini adalah sesuatu yang tidak
dapat dipisahkan antara kesehatan dan ekonomi karena itu saya dengan
segala kerendahan hati saya berharap mendapat dukungan dari TNI," kata
Erick Thohir dikutip Tribunnews dari YouTube TNI AD, Jumat, 14 Agustus
2020.
Dirinya mengatakan, sinergi
tersebut perlu digalakkan terutama untuk memastikan penerapan protokol
kesehatan masyakat di tengah Pandemi Covid-19 terus berjalan lancar.
"Setidaknya hal tersebut harus dipastikan di 83.000 kelurahan dan desa di Indonesia," ungkapnya lagi.
Sementara itu, Menteri BUMN juga mengatakan soal vaksin covid-19.
Dirinya mengatakan, pemerintah siap memproduksi 250 juta vaksin Covid-19.
"Kami juga berharap TNI AD dapat membantu memproduksi vaksin covid-19 dan memberikan imunisasi di awal tahun depan," katanya.
Terlebih kata Erick, TNI juga memiliki vaksin tersebut.
“Bapak
Kasad menyampaikan TNI AD juga punya vaksin sehingga nanti dapat
digabungkan, karena jumlah vaksin yang dibutuhkan akan lebih dari 250
juta, karena penduduk kita 267 juta. Kalau satu orang divaksin lebih
dari satu kali, berarti jumlahnya lebih dari 250 juta,” jelas Erick.
Harapnya
lagi, TNI harus menjadi yang terdepan memastikan hal tersebut dan
bekerjasama dengan Menteri Kesehatan Mendiknas dan PMI untuk imunisasi
vaksin dapat berjalan lancar.
Hal itu setidaknya selama satu tahun atau bahkan kurang dari satu tahun.
Sementara itu, KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan tanggapannya.
Selama
ini, TNI AD telah berusaha untuk menyeimbangkan antara kebutuhan untuk
pemutusan penularan Covid-19, termasuk menggerakkan perekonomian rakyat.
"Saya
bersama Ketua Komite penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional
akan bersinergi dengan jajaran komite lainnya untuk merealisasikan
program dan langkah yang ditempuh dalam menghadapi pandemi ini ,"
katanya.
Dikutip dari Kompas.com, menurut Erick, tim pelaksana tidak akan sukses tanpa dukungan TNI-Polri.
Maka dari itu, ia mengunjungi Mabes Polri untuk memastikan sinergitas.
Selain itu, Erick juga menyoroti pentingnya kesadaran masyarakat dalam penanganan Covid-19.
Menurutnya, penanganan Covid-19 juga tidak akan sukses apabila masyarakat tidak patuh menerapkan protokol kesehatan.
Maka dari itu, sosialisasi protokol kesehatan oleh aparat keamanan dinilai penting.
Kegiatan tersebut akan difokuskan di 83.000 kelurahan dan desa.
“Karena
itulah peningkatan kedisiplinan, peningkatan sosialisasi yang akan
dilakukan oleh TNI-Polri menjadi hal yang sangat signifikan dan sangat
penting, dalam arti supaya masyarakat bisa membantu daripada sukses
penanganan Covid-19 ini,” ujarnya.
(Source: tribunnews.com)
No comments