Dugaan penyelewengan beasiswa UIN Suska harus diusut tuntas oleh Kejaksaan Tinggi Riau
JELAJAHNEWS PAKAN BARU (RIAU) |-Tokoh Pemuda Pekanbaru Ade Monchai angkat bicara terkait adanya kesalahan dalam pemangkasan serta dugaan penyelewengan dana beasiswa prestasi mahasiswa tersebut mengarah kepada pihak kampus UIN Suska Riau karena dinilai tidak transparan.
Beberapa orang mahasiswa menjumpai saya disalah satu caffe di jalan arifin ahmad yang juga di hadiri oleh para wartawan dari beberapa media online,12-02-2023 menjelaskan dana beasiswa pemprov yg seharusnya diterima sebanyak Rp.13,5 juta pertahun, akan tetapi jumlahnya menurun menjadi Rp 7,3 juta untuk angkatan 2019,dan 2021 .sementara bagi mahasiswa angkatan 2020 menerima dana sebesar 8.8 juta.
Turunnya drastis sekali tetapi tidak ada transparansi dana beasiswa tersebut , dan mereka meminta agar membantu mereka menyuarakan keluhan mahasiswa, ujar mahasiswa UIN Suska kepada Ade Monchai.
Mahasiswa Uin Suska sudah pernah mengadakan pertemuan beberapa waktu lalu dengan pihak kampus di Gedung Auditorium Rektorat Lantai V yang dihadiri oleh wakil rektor (WR III) , Kepala Bagian Kemahasiswaan, Kepala Sub Bagian Kemahasiswaan dan Biro AUPK membahas seputar masalah pencairan Beasiswa dari Pemprov.
Salah satu masalah pencairan Beasiswa Pemprov itu adalah terkait pemangkasan anggaran yang diterima mahasiswa tidak adanya transparansi pihak kampus maupun dari Biro Kesra. Pihak kampus dengan alasan mengatakan semua sudah jadi keputusan Pemprov.
Disini saya menilai ada kekeliruan dari pihak kampus terkait penandatanganan amprah, seharusnya mahasiswa menandatangani amprah sebelum dana dicairkan.
Sementara yang terjadi di UIN Suska adalah pencairan dana terlebih dahulu, baru kemudian menandatangani surat (amprah).
Edi Erwan, selaku WR III sebelumnya menjelaskan bahwa pengurangan anggaran beasiswa tsb adalah keputusan Pemprov, Kepala Biro AUPK ,Kafrina, juga mengatakan kepada mahasiswa jika mereka tidak menandatangani amprah maka akan berdampak pada Beasiswa dari Pemprov kedepannya "bisa jadi Beasiswa tidak ada lagi tahun depan," Dinilai dari kalimatnya berbau intimidasi terhadap mahasiswa, ujar Ade
Dan aneh nya ketika saya konfirmasi melalui Wa soal pengurangan atau pemangkasan beasiswa tersebut kepada Rektor UIN Riau Prof Hairunnas Rajab, beliau balik bertanya siapa yg memangkas, setelah percakapan itu kontak saya di blokir oleh rektor tersebut, seperti kebakaran jenggot, ini aneh menurut saya, sekelas profesor main blokir, kalau memamang tidak salah, ya jawab saja, ujar Ade Monchai
Selanjutnya saya minta keterangan dari keterangan pihak Biro Kestra terkait ada nya pengurangan anggaran beasiswa jalur prestasi tersebut, dikarenakan pengurangan dari biaya beli buku, biasanya mahasiswa mendapatkan uang buku sebesar 8 juta, tapi di tahun 2022 mahasiswa hanya mendapatkan uang buku 2.5 juta dikarenakan semester 7-8 tidak terlalu banyak menggunakan buku, dan saya sudah dilihatkan jumlah uang yang masuk ke rekening UIN Riau, saya lengkap datanya, Ujar ade
Dia juga menyebutkan bahwa pencairan anggaran beasiswa tersebut langsung BPKAD ke rekening rektorat UIN suska Riau.
Terkait dugaan penyelewengan dana beasiswa di UIN Suska, saya meminta kepada Kejaksaan Tinggi Riau agar mengusut sampai tuntas,,tutup nya.
Di buat oleh Ade Monchai tokoh muda pakan baru
No comments