JELAJAHNEWS, Padang, (SUMBAR)|Pihak keluarga telah mengikhlaskan kepergian Gian (8) bocah sekolah dasar yang meninggal tertimpa tembok yang roboh saat wudhu di Masjid Raya Lubuk Minturun Padang.

Tidak hanya itu, keluarga juga telah memaafkan MH (13) pelajar SMP yang sepeda motornya menabrak pagar parkiran masjid hingga roboh dan menimpa korban.

Dimana diketahui, peristiwa pilu terjadi pada Senin (18/9/2023) sore sekira pukul 15.10 WIB.

Nova Desvita Ibu kandung korban, menceritakan momen beberapa waktu sebelum putra kesayangannya itu pergi untuk selama-selamanya.

“Dia minta disuapin, digosokkan kaki dan punggungnya, minta jajan dan membagi makanan dengan adiknya,” kata Nova bercerita dengan mata berlinang kepada wartawan yang melayat ke rumah duka, Rabu (20/9).

“Biasanya dia akan marah kalau kue atau makanan diminta oleh adiknya. Dia tidak mau mengalah,” kenang Nova.

Dibalik itu, Gian merupakan anak yang baik, periang dan sangat rajin ke masjid.

“Kami sudah mengikhlaskan kepergiannya,” tutur Nova.

Nova juga sudah memaafkan pelaku yang menyebabkan buah hatinya berpulang. Menurut Nova kejadian tersebut adalah takdir tuhan yang tak dapat ditolak.

Sementara itu kakek korban, Masrizal, mengatakan kasus tersebut tidak akan dilanjutkan ke ranah hukum. Laporan polisi telah dicabut.

Masrizal menyampaikan, seluruh keluarga pelaku datang ke rumah duka pada Selasa malam untuk meminta maaf.

“Kami sudah memaafkan dan berdamai. Mereka (keluarga pelaku) keluarga kami juga di kampung ini. Bapaknya saat masih muda dan kakeknya sama saya juga. Untuk laporan pengaduan sudah kami cabut,” pungkasnya. 

Sumber: Sumbar Kita