• Breaking News

    Tim Pengabdian Departemen Kimia dan Ilmu kesejahteraan Keluarga Lakukan Pengabdian Kepada Masyarakat di Puskesmas Ketaping Kabupaten Padang Pariaman



    JELAJAHNEWS, Padang, (SUMABAR) |- Stunting menjadi isu di Indonesia saat ini karena persentase balita yang menderita stunting di Indonesia 

    masih diatas standar WHO 20%. Dalam upaya penurunan turut serta membantu pemerintah dalam 

    mengatasi stunting, dosen-dosen dari Departemen Kimia dan Ilmu Kesejahteraan Keluarga melakukan 

    kegiatan pelatihan pengolahan bahan pangan lokal kepada kader-kader posyandu dibawah binaan 

    Puskesmas Ketaping Kabupaten Padang Pariaman. Tim Pengabdian Kepada Masyarakat yang di dipimpin 

    Umar Kalmar Nizar, M.Si., Ph,D ini mengusung judul Peningkatan Skill Kader Posyandu dalam

    Pencegahan Stunting melalui PengolahanBahan Pangan Lokal Berbasis Kimia Terapan Menjadi

    Makanan Pendamping ASI dengan Konsep Jajanan Kekinian. 

    Tema ini diambil bukan berarti tidak turut serta dalam melestarikan makanan jajajan tradisional. 

    Menurut Umar “Bukan berarti tidak turut serta dalam menjaga kelestarian jajanan lokal, tapi 

    untuk mencegah stunting diperlukan bahan pangan yang mengandung protein hewani, bahan￾bahan tersedia luas di Kabupaten Padang Pariaman “. 

    Kegiatan yang dilaksanakan ini merupakan hasil seleksi dari tim LPPM UNP sehingga bisa turun 

    ke masyarakat. Tim dosen yang turut serta dalam tim ini adalah Dr Sherly Kasuma Wardaningsih, 

    M.Si., Wiwik Gusnita, S.Pd., M.Si., Dra. Suryelita, M.Si., Hary Sanjaya, M.Si., dan PLP Silvi Veronita, 

    M.Si. Selain itu tim ini juga didukung oleh alumni Muhammad Iqbal Gemasih Saputra, S.Si. dan 

    Feni Kurnia Khaliq, S.Si serta beberapa mahasiswa tahun akhir Himla, Vanni dan Riko Saputra.

    Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Puskesmas Ketaping Drg Fidia. “Dalam pemecahan masalah 

    stunting ini, kita memang terbuka untuk bekerjasama dengan semua pihak sehingga masalah ini 

    cepat terselesaikan” tutur Fidia sekaligus membuka kegiatan pengabdian. Setelah pembukaan, 

    dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh dua nara sumber yaitu pakar gizi dr. Syahda Suwita,

    M.Gizi, Sp.GK(K) dan pakar lingkungan dari UNP Prof. Indang Dewata. “1000 hari pertama sejak 

    awal kehamilan hingga bayi berhenti menyusui merupakan fase yang penting untuk menghindari 

    bayi terkena stunting” tegas dr. Syahda kepada kader-kader posyandu. Sementara Prof Indang 

    dewata menegaskan untuk menghindari penggunaan styrofoam dan bahan berbahan plastik 

    untuk mengamas makanan. Selain material mikroplastik bisa terakumulasi dalam tubuh, plastic 

    ini juga susah terurai sehingga mencemari lingkungan. 

    Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan pembuatan jajakan kekinian berbasis bahan pangan 

    lokal chicken egg roll dan Korean fish cake. Kedua makanan ini merupakan makanan yang 

    digemari oleh anak dan remaja saat ini. Peserta sangat bersemangat dan berlomba untuk 

    menghasilkan yang terbaik seperti pada gambar yang ditampilkan.



    No comments

    Post Bottom Ad

    "BOFET HARAPAN PERI"