• Breaking News

    Menguak Misteri Tewasnya Orang Minang (Piaman) di Karawang



    JELAJAHNEWS,  Karawang |- Tewasnya Nofri Muldani, seorang penjaga warung jamu di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, masih menyisakan misteri dan tanda tanya. Menurut keluarganya, pria asal Minang, tepatnya dari Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman (Piaman), Provinsi Sumatera Barat itu, tewas bersimpah darah sekitar pukul 21.30 WIB, pada Hari Selasa Tanggal 18 Juli 2023 lalu di Desa Ciwaringin, Kecamatan Lemahabang.

     

    Kasus tersebut sudah ditangani oleh Polres Karawang dan telah menangkap satu orang bernama Suhendra, dan sudah pula divonis hukumannya oleh pengadilan setempat. Tetapi, penanganan kasus tersebut, masih belum membuat puas keluarga Nofri atau yang sering disebut-sebut sebagai Firmuldani dibeberapa pemberitaan media massa.

     

    “Sebenarnya pelaku pembunuh adik saya (Nofri Muldani.red) ada 6 (enam) orang. Kami mendapatkan informasi peran masing-masing mereka saat kejadian, yakni; 2 orang wanita mengalihkan perhatian, dengan melayani tukang jualan gorengan disamping kedai jamu yang dijaga adik saya. Kemudian, satu orang stanby diatas motor dan satu orang menjaga di pintu/ bagian depan warung jamu, serta dua orang yang melakukan eksekusi (penganiayan hingga mengakibatkan kematian),” ujar Eny, kakak Nofri Muldani di Batang Anai, kepada Persada Post, Kamis (16/2/2025) lalu.

     

    “Kondisi adik saya mengalami 6 tusukan 1 didada, 1 tusukan diperut tembus hingga kebelakang, satu di rusuk kiri dan tiga dipinggang,” bebernya.

     

    “Kepala bagian belakang sobek dan mulut dalam keadaan memar seperti ada tekanan atau benturan,” imbuhnya.

     

    Lebih lanjut Eny mengatakan, bahwa ia dan keluarga sangat tidak diberikan ruang yang bebas terkait penanganan kasus adiknya tersebut, oleh pihak Polres Karawang.

     

    “Reka ulang, kami tidak menyaksikan, kami sempat ngamuk karena tidak terima hal itu. Kami juga tidak mendapat hasil putusan sidang kasus tersebut. Kami juga tidak menghadiri sama sekali prosesi sidangnya,” pungkas Eny.

     

    Menyikapi hal itu, Redaksi Persada Post melakukan penelusuran, guna meminta penjelasan pihak Sat Reskrim, ke Polres Karawang, Rabu (12/3/2025) kemarin. Namun, setelah mendatangi Polres Karawang dua kali sejak 12-13 Maret 2025, tidak satupun pihak Sat Reskrim yang bisa dijumpai.

     

    Kemudian, Persada Post lanjut ingin menjumpai kapolres dan mendatangi SIUM (Seksi Umum) Polres Karawang dan bertemu dengan Kepala SIUM. Tetapi, katanya, Kapolres Karawang sedang tidak berada ditempat.

     

    Upaya konfirmasi dan koordinasi pun dilakukan, dengan menghubungi KBO (Kepala Bagian Operasi)  Sat Reskrim Polres Karawang, Iptu Budi Harto. Tetapi, iapun tidak bisa ditemui, karena sedang melaksanakan giat di Bandung.

     

    Kedepannya, Persada Post akan melakukan investigasi secara mendalam, terkait apa dan bagaimana sebenarnya kasus tersebut, dan mengupasnya secara terang benderang. Sehingga, keluarga yang ditinggal merasa mendapatkan keadilan dari tewasnya Nofri. (Dikutip dari persa post)

    No comments

    Post Bottom Ad

    "BOFET HARAPAN PERI"