Diterjang Bah, Jembatan Gunung Nago Padang Ambruk, Akses Utama Warga Lambung Bukit Terputus
JELAJAHNEWS, padang, SUMATERA BARAT - 27 NOVEMBER 2025 - Deru air sungai yang memekakkan telinga bercampur dengan rintihan warga menjadi saksi ambruknya Jembatan Gunung Nago di Kecamatan Pauh, Kota Padang. Hujan deras tak berkesudahan yang mengguyur sejak pagi kemerin memicu banjir bandang, mengubah aliran sungai yang tenang menjadi arus ganas berwarna cokelat pekat yang menyeret segala yang dilaluinya.
Pada Kamis pagi, struktur baja dan beton Jembatan Gunung Nago tak kuasa menahan hantaman debit air yang luar biasa tinggi, diperparah dengan material kayu dan lumpur yang tersangkut. Dalam sekejap, bagian tengah jembatan yang menjadi nadi penghubung dua kelurahan penting itu runtuh ke dalam pusaran air.
Jembatan ini bukan sekadar infrastruktur, melainkan urat nadi kehidupan bagi ribuan warga. Letaknya strategis, menghubungkan Kelurahan Lambung Bukit dengan Kapalo Koto.
"Jembatan ini adalah jalan kami sehari-hari. Anak-anak mau ke sekolah, pedagang ke pasar, semua lewat sini. Sekarang putus, kami seperti terisolasi," tutur seorang warga Lambung Bukit dengan nada cemas.
Bagi mahasiswa dan staf pengajar, jembatan ini adalah pintu gerbang tercepat menuju Kampus Universitas Andalas (Unand). Bagi para pekerja, ia adalah jalur vital menuju kawasan industri, termasuk PT Semen Padang.
Namun, yang paling terpukul adalah para petani dari yang ada di daerah Sungkai, kelurahan Lambung Bukit, kecamatan Pauh. Jembatan Gunung Nago adalah satu-satunya akses bagi mereka untuk membawa hasil panen, seperti sayur-mayur dan buah-buahan, menuju pasar utama di Bandar Buat. Dengan terputusnya jalur ini, terancamlah mata pencaharian dan rantai distribusi pangan lokal.
Video amatir yang direkam warga, menunjukkan detik-detik menegangkan saat jembatan itu ambruk, disusul teriakan histeris dan takbir yang menggema di tengah derasnya hujan. Mereka yang berkerumun hanya bisa menyaksikan puing-puing jembatan terseret arus sungai.
Saat ini, warga setempat dihadapkan pada tantangan besar untuk mencari jalur alternatif yang lebih jauh, terutama mengingat cuaca ekstrem masih mengancam. Kebutuhan mendesak saat ini adalah penanganan darurat untuk memulihkan akses, baik melalui jembatan sementara atau upaya evakuasi bagi warga yang terisolasi.
Pemerintah daerah didesak untuk segera mengambil tindakan cepat. Perbaikan permanen membutuhkan waktu, namun solusi sementara sangat krusial agar denyut ekonomi dan pendidikan di Kecamatan Pauh tidak lumpuh total. (Pelor)





.jpg)
No comments