Hasilkan Positif Palsu, Tes Swab dari Badan Intelijen Negara Diduga Tidak Akurat
JELAJAHNEWS.COM, - - –
Hasil
tes swab yang dilakukan oleh Badan Intelijen Negara (BIN) diduga tidak
akurat. Hal ini diketahui dari tes usap yang mereka lakukan terhadap 16
pegawai Lembaga Administrasi Negara (LAN) dan sejumlah pegawai swasta.
LAN
menggelar tes swab kepada 53 personel melalui fasilitas mobil
polymerase chain reaction atau PCR milik BIN pada Selasa, 21 Juli 2020.
Kepala LAN Adi Suryanto dan 15 orang pegawainya dinyatakan positif.
Menerima
hasil positif itu membuat Adi kaget lantaran tidak merasakan gejala
apapun. Ia dan 15 pegawainya lalu menjalani tes usap ulang di RSPAD
Gatot Soebroto keesokan harinya. “Semuanya negatif dan hasil tes
darahnya juga bagus,” kata Adi seperti dikutip dari Majalah Tempo edisi
pekan ini.
Penelusuran Tempo menunjukkan ketidakakuratan tes usap
BIN ini terjadi di tempat lain. Dua di antaranya yang disebut-sebut
bekerja sama dengan BIN adalah stasiun televisi MNC dan TvOne.
Merujuk
data Dinas Tenaga Kerja DKI Jakarta, pemeriksaan di kantor MNC
berlangsung pada Senin, 7 September. Hasilnya, 84 pegawai dinyatakan
positif Covid-19. Dua pegawai MNC yang mengetahui hasil pengujian itu
mengatakan sebagian pegawai mengikuti tes mandiri sehari kemudian.
Hasilnya, semuanya negatif. Tiga pegawai di TvOne juga menceritakan
kisah senada yang terjadi di kantor mereka.
Guru
besar ilmu biologi molekuler Universitas Airlangga, Chaerul Anwar
Nidom, mengatakan hasil positif Covid-19 yang ternyata palsu tidak
terlalu berdampak pada kesehatan. “Paling-paling menciptakan kepanikan,”
katanya
Sementara dokter patologi klinik, Tonang Dwi Ardyanto,
mengatakan tidak menutup kemungkinan terjadi hasil Covid-19 yang negatif
palsu dalam pemeriksaan tersebut. Jika terjadi hal ini berbahaya
lantaran orang yang diperiksa akan terus beraktivitas dan berpotensi
menularkan orang lain. “Virus bisa menyebar lebih cepat,” tuturnya.
Deputi
Bidang Komunikasi dan Informasi Badan Intelijen Negara Wawan Purwanto
tidak mempermasalahkan jika hasil tes PCR lembaganya menjadi positif
palsu. Menurut dia, pemeriksaan yang dilakukan BIN bersifat pertolongan
pertama. “Kalau sudah dites di kami, lalu dites di tempat lain dan
hasilnya berbeda, silakan saja,” kata Wawan.
#Eramuslim/glr
No comments