Ketika Sri Mulyani Ingatkan Prabowo soal Anggaran Rp137 Triliun
JELAJAHNEWS.COM, - - -
Menteri
Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan anggaran Kementerian
Pertahanan pada tahun 2021 mendatang mencapai Rp 137 triliun.
Anggaran
kementerian yang dipimpin oleh Prabowo Subianto tersebut merupakan yang
terbesar kedua setelah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR). Anggaran KemenPUPR pada tahun 2021 mendatang direncanakan
sebesar Rp 149,81 triliun.
"Anggaran Kemenhan Rp 137 triliun,
kedua terbesar," ujar Sri Mulyani ketika memberikan keterangan usai
rapat paripurna terkait pengesahan UU APBN 2021, Selasa, 29 September
2020, dilansir dari Kompas.
Bendahara Negara itu berharap, dengan
jumlah anggaran tersebut, Kemenhan diharapkan tidak hanya
menggunakannya untuk belanja alutsista, namun juga untuk memenuhi
kebutuhan serta kesejahteraan prajurit.
"Kita berharap tentu tak
hanya untuk alutsista tapi juga untuk kebutuhan dan kesejahteraan
prajurit akan semakin diperhatikan dan membaik," jelas Sri Mulyani.
Untuk
diketahui, anggaran sebesar Rp 137 triliun tersebut akan digunakan
untuk tujuh program, yakni program penggunaan kekuatan sebesar Rp 4,4
triliun, program profesionalisme dan kesejahteraan prajurit Rp 11,42
triliun.
Kemudian, program kebijakan dan regulasi pertahanan
sebesar Rp 35,4 miliar, program modernisasi alutsista, non alutsista dan
sarpras pertahanan Rp 42,65 triliun, program pembinaan sumber daya
pertahanan Rp 1,6 triliun.
Lalu, untuk program riset, industri, dan pendidikan tinggi pertahanan sebesar Rp 543,8 miliar.
Dan, program dukungan manajemen sebesar Rp 76,28 triliun.
Dalam
RAPBN tahun 2021 juga disebutkan pendapatan BLU Kementerian Pertahanan
ditargetkan sebesar Rp 3,09 triliun, turun 2,6 persen dari proyeksi
tahun 2020 sebesar Rp 3,17 triliun.
Adapun secara keseluruhan, tahun depan pemerintah mengalokasikan belanja negara sebesar Rp 2.750,02 triliun.
Belanja
tersebut terdiri atas belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1.954,54
triliun, serta belanja trasfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp 795,47
trilliun.
(by)
No comments