Moeldoko Peringatkan Gatot Nurmantyo: Jangan Coba-coba Ganggu Stabilitas Politik
JELAJAHNEWS.COM, - - -
Kepala
Staf Kepresidenan Jenderal (purn) TNI Moeldoko menegaskan bahwa negara
menjamin kebebasan berpendapat tiap individu atau kelompok. Hanya saja,
mantan Panglima TNI ini menegaskan jika juniornya, Gatot Nurmantyo Cs,
sudah mengganggu stabilitas politik, maka ada tindakan juga yang harus
ditempuh.
"Tapi jangan coba-coba mengganggu stabilitas politik.
Kalau bentuknya sudah mengganggu stabilitas politik, semua ada
risikonya. Negara punya kalkulasi dalam menempatkan demokrasi dan
stabilitas," ujar dia, dilansir dari VIVA, Kamis, 1 Oktober 2020.
Moeldoko
melihat, kegaduhan belakangan ini yang dilakukan KAMI sudah dihitung.
Ia juga menegaskan, pemerintah dan aparat meresponsnya juga tergolong
biasa. Menurut dia, kehadiran KAMI adalah dinamika politik dalam sebuah
bernegara.
"Tetapi manakala itu sudah bersinggungan dengan
stabilitas dan mulai mengganggu, saya ingatkan kembali. Negara punya
kalkulasi. Untuk itu ada hitung-hitungannya," kata Moeldoko.
Sebelumnya,
Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Jenderal (Purn)
Gatot Nurmantyo, sempat diprotes oleh sekelompok orang ketika mau
melakukan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata pada Rabu,
30 September 2020.
Namun, ratusan orang yang memprotes kedatangan
Gatot itu langsung bubar saat didatangi oleh sejumlah ormas yang turut
serta dalam kegiatan tabur bunga Pahlawan Revolusi bersama para
purnawirawan TNI. Para demonstran yang memprotes Gatot kabur ke arah
Cililitan, Jakarta Timur.
Ormas yang ikut dalam kegiatan tabur
bunga di antaranya Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan (FKPPI),
Bang Japar dan lainnya. Mereka mengawal kegiatan tabur bunga yang
dipimpin oleh mantan Panglima TNI itu.
Setelah massa yang
memprotes kabur, selanjutnya Gatot bersama para Purnawirawan Pengawal
Kedaulatan Negara berhadapan dengan personel TNI dan Polri. Bahkan,
Gatot sempat bersitegang dengan Dandim Jakarta Selatan Kolonel inf Ucu
Yustia saat mau masuk ke area makam.
“Ini di makam pahlawan ya.
Anda punya Sapta Marga, sumpah prajurit. Anda bertanggungjawab kepada
Tuhan Yang Maha Esa bahwa kami purnawirawan akan menghormati para
pahlawan yang jadi korban G30S/PKI," kata Gatot.
Kemudian, Dandim
(Komandan Kodim) Jakarta Selatan Kolonel inf Ucu Yustia menyampaikan
hanya melaksanakan tugas dan tidak ada maksud untuk melarang Jenderal
(Purn) Gatot bersama para purnawirawan yang mau berziarah dan tabur
bunga ke makam pahlawan.
(bs)
No comments