Etika Pendidikan Tercoreng: Perlukah Revolusi Mental di Kalangan Pendidik?

                          Opini

                  Oleh : Dapit Pelor

JELAJAHNEWS, Insiden kontroversial di SMA 1 Lubuk Basung, Sumatera Barat, yang melibatkan seorang Kepala Sekolah yang diduga melanggar etika, mengundang kita untuk merenung tentang nilai-nilai yang seharusnya ditanamkan dalam dunia pendidikan. Pendidikan tidak hanya sebatas mentransfer pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter dan etika yang baik pada generasi muda.

Pertama-tama, kita perlu bertanya pada diri sendiri, apakah perilaku oknum Kepsek tersebut mencerminkan nilai-nilai yang seharusnya dijunjung tinggi oleh seorang pendidik? Profesi guru bukan hanya tentang memberikan pelajaran di dalam kelas, tetapi juga menjadi contoh dan teladan bagi siswa. Sikap angkuh dan kasar seperti yang terlihat pada insiden ini tentu saja tidak sejalan dengan esensi pendidikan.

Mungkin saatnya kita mengadakan revolusi mental di kalangan pendidik. Ini bukan hanya tugas Kementerian Pendidikan, tetapi juga tanggung jawab bersama untuk memastikan bahwa setiap pendidik benar-benar memahami perannya sebagai pembentuk karakter anak-anak. Pendidik harus memiliki kesadaran akan dampak jangka panjang dari tindakan dan kata-kata mereka terhadap siswa.

Selain itu, perlunya pembinaan dan pelatihan tambahan dalam hal komunikasi dan etika profesional bagi para pendidik. Bukan hanya fokus pada penyampaian materi pelajaran, tetapi juga bagaimana mereka dapat menjadi fasilitator pembelajaran yang menginspirasi dan menciptakan lingkungan yang positif.

Sementara itu, peran media dalam mengungkapkan insiden ini juga patut diapresiasi. Media memiliki peran penting sebagai pengawas sosial dan harus tetap menjalankan tugasnya untuk mengungkap kebenaran serta mengingatkan masyarakat tentang pentingnya menjaga etika dalam setiap profesi, termasuk pendidikan.

Dengan meningkatkan kesadaran etika di kalangan pendidik dan mendukung mereka dengan pelatihan yang sesuai, kita dapat memastikan bahwa setiap siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga dibimbing oleh teladan yang baik. Pendidikan adalah investasi jangka panjang bagi masyarakat dan bangsa, dan kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaganya agar tetap bermartabat. 

(Fit)